Friday, June 10, 2016

Maria Sharapova Ingin Kariernya Berakhir Terhormat

Mantan petenis peringkat satu dunia asal Rusia Maria Sharapova dijatuhi skors dua tahun dari Federasi Tenis Internasional (ITF) pada Rabu, menyusul hasil tesnya yang positif untuk penggunaan obat meldonium yang dilarang pada Australia Terbuka tahun ini.

Ia tidak boleh mengikuti semua kejuaraan tenis internasional sejak Rabu 8 Juni 2016 waktu London atau Kamis 9 Juni 2016 dinihari WIB.

Sharapova mengakui memakai Meldonium untuk masalah sakit dada dan potensi diabetes sejak 2006. Sayangnya, ia dan tim kepelatihannya tidak teliti membaca rekomendasi obat yang berpotensi dilarang oleh Badan Doping Dunia. Meldonium baru dilarang untuk pemakaian di olahraga sejak 1 Januari 2016.

Menurut mantan petenis Inggris Raya, Judy Murray, hukuman yang dijatuhkan ke Sharapova adalah "pesan yang jelas" bagi semua atlet dan pelatih, terutama mereka yang berniat curang. "Tidak akan ada tempat untuk berkelit dan bersembunyi bagi mereka (atlet) yang berniat atau sudah menggunakan obat terlarang di olahraga," ujar Murray mengutip BBC Sport, Jumat (10/6/2016).

Efek dari hukuman itu dikabarkan membuat mental Sharapova turun. Namun menurut mantan pelatihnya, Gabe Jaramillo, Sharapova bukan tipe atlet yang mudah menyerah. "Sharapova itu cerdas dan sangat suka kompetisi. Ia akan terus berlatih dan berjuang keras menghapus hukumannya. Ia hanya mau mengakhiri kariernya dengan manis tanpa noda," jelasnya mengutip BBC Sport, Jumat (10/6/2016).

Sharapova yang sudah lima kali juara Grand Slam, terancam kehilangan Rp 660 Miliar menyusul hukuman larangan bertanding selama dua tahun ke depan dan dipastikan tidak akan bisa membela negaranya di Olimpiade Brasil 2016.