Sejak 19 tahun, perengkuh 17 gelar Grand Slam ini tak pernah absen di ajang sekelas Grand Slam. Di kalangan wartawan Swiss, keberangkatan Federer mengukuhkan satu hal, bahwa sang Maestro sudah pulih dari cederanya. Tapi tiba tiba datang kabar pembatalan. "Ah yang betul. Tak mungkin Roger melewatkan Prancis Terbuka, tidak bisa dibayangkan," tutur Timea Bacsinszky.
Direktur Prancis Terbuka, Guy Forget, bahkan memberikan dispensasi khusus agar Roger Federer tetap bisa tampil di Roland Garros. "Kalau perlu, Roger boleh tampil perdana di hari Selasa," katanya dalam jumpa pers khusus.
Roger memang bukan pemegang rekor di Roland Garros, tetapi dia pemain kesayangan para penikmat olah raga tenis di Kota Paris. Ketika merengkuh gelar Prancis Terbuka beberapa tahun lalu, publik tak sabar lagi untuk melihat kemenangan Roger atas Robin Sonderling. Setahun silam, latihan Roger Federer di arena Roland Garros, tak hanya dipadati penonton, tapi juga wartawan. Begitu juga jika Federer tampil di Roland Garros, tribun wartawan selalu penuh. Di tengah karirnya yang mulai redup, pesona Roger Fedrerer tetap ada.
Setelah semifinal Australia Terbuka, Federer tertarik otot betisnya ketika bermain dengan putri kembarnya. Pulih cedera betis, Federer terserang flu, lalu dikerkah cedera lamanya, sakit punggung.
Karir meredup bukan berarti ia hilang dari hati para fansnya. Sampai-sampai di Rome Open dua pekan lalu, ada spanduk besar yang bertuliskan "No Roger No Show" yang dipajang penonton. Begitu melekat Federer di hati para fansnya.